Dari lanjutan Jurassic World dan film animasi Pixar, The Incredibles, hingga biopik tentang Oscar Wilde, inilah sepuluh film yang layak Anda pertimbangkan untuk ditonton di bulan Juni 2018.
Sicario: Day of the Soldado
Pada tahun 2015, film Sicario karya Denis Villeneuve mematrikan nama sutradara Kanada itu sebagai sineas papan atas dalam membuat film bergenre action-thriller. Namun, untuk sekuelnya ini, Villeneuve tidak lagi terlibat, begitu juga sang pemeran utama, Emily Blunt.
Tetapi jangan khawatir. Film ini masih punya magnet, karena digarap oleh sutradara Italia yang pernah membuat film action yang dipuji krititikus, Gomorra, Stefano Sollima. Selain itu, Benicio Del Toro juga kembali bermain di film ini.
Kembali berperan sebagai petugas pasukan khusus Amerika, Del Toro, menculik putri seorang bandar besar narkoba Meksiko, untuk menyulut konflik di antara sejumlah kartel narkoba di negara itu.
Ketika atasan Del Toro, yang diperankan aktor Josh Brolin, memerintahkannya untuk membunuh si anak, dia membangkang. Keputusan yang membuatnya diburu-buru oleh bosnya sendiri dan para kartel narkoba. Sicario: Day of the Soldado tayang di bioskop mulai 29 Juni.
The Incredibles 2
The Incredibles adalah salah satu film terbaik yang pernah diproduksi Pixar. Untuk sekuelnya, keluarga Parr, yang semua anggotanya memiliki kekuatan super, harus berhadapan dengan dua orang musuh; the Underminer, yang muncul di akhir film pertama; dan musuh baru The Screen-slaver.
Namun, kali ini yang ditugaskan hanyalah si Ibu, Elasti-girl (Holly Hunter). Pasalnya konsultan kehumasan keluarga superhero itu ingin para manusia berkekuatan super tampak lebih 'nyaman dipandang mata', berhubung si ayah, Mr. Incredible, sudah tua dan berbadan gendut.
Tentu kita mengharapkan berbagai grafik pop-art baru yang digunakan sutradara Brad Bird, yang membuat kita jatuh cinta pada film pertamanya. The Incredibles 2 menghentak bioskop Indonesia mulai 13 Juni.
Jurassic World: The Fallen Kingdom
Tampaknya penonton selalu menunggu kehadiran film-film dinosaurus. Lihat saja film Jurassic World, film keempat kisah dinosaurus ini menjadi film kelima terlaris sepanjang masa. Lanjutannya, dengan judul kecil The Fallen Kingdom, disutradarai oleh sineas Spanyol di balik film horor The Orphanage dan A Monster Calls, JA Bayona.
Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard kembali melanjutkan peran mereka. Keduanya harus kembali ke taman dinosaurus untuk menyelamatkan reptil raksasa tersebut dari ancaman letusan gunung berapi. Namun, mereka ternyata hanya dimanfaatkan.
Dibawa ke kota, hewan-hewan besar tersebut malah diculik, dipersenjatai, dan siap dijadikan pasukan militer. Ya, premisnya mirip dengan The Lost World: Jurassic Park, di mana para dinosaurus meramaikan dan menghancurkan kota. Film ini siap tayang di Indonesia per 15 Juni.
Superfly
Pada tahun 1972 film drama kejahatan Superfly menjadi simbol penting film tentang kaum kulit hitam di Amerika. Tidak hanya itu, film ini juga memopulerkan lagu-lagu soundtrack yang ditulis dan diproduseri musisi legendaris Curtis Mayfield.
Soundtrack penuh hentakan di film tersebut terasa sangat cocok untuk mengiringi kisah seorang kriminal yang ingin meninggalkan dunia gelap narkoba.
Karena itulah, masuk akal jika film terbaru Superfly dibuat oleh seorang sutradara video klip, Director X. Dia terkenal akan video musik lagu-lagu Drake, Rihanna, Miguel dan Kendrick Lamar.
Film remake Superfly berkisah tentang Trevor Jackson, 21, yang bergabung dalam sebuah gangster, yang ingin menjalankan satu misi kejahatan besar terakhir mereka.
Musisi hip-hop Big Boi, Rick Ross serta Michael K Williams ikut tampil di sini. Superfly mulai tayang di bioskop Amerika pada 13 Juni.
A Kid Like Jake
Film soal sulitnya menjadi orang tua, sudah cukup banyak. Namun, A Kid Like Jake, menghadirkan nuansa baru dalam tema itu: tentang sepasang suami-istri yang menjadi orang tua anak LGBT.
Berdasarkan drama panggung berjudul sama karya Daniel Pearle, film ini mengikuti kisah sepasang suami istri yang diperankan Jim Parsons dan Claire Danes, serta bocah lelaki empat tahun mereka, Jake, yang akan masuk ke taman kanak-kanak.
Namun, Jake lebih suka bermain boneka dibandingkan mainan pahlawan super. Danes dan Parsons pun harus berupaya keras untuk mencari jalan bagaimana mereka harus membesarkan anaknya.
A Kid Like Jake telah ditayangkan secara perdana di Festival Film Sundance, dan dipuji-puji kritikus dengan komentar "Claire Danes dan Jim Parsons bermain sangat menjanjikan" dan "sebuah potret yang sensitif bagaimana menjadi orang tua zaman sekarang". Film ini mulai tayang di bioskop pada 8 Juni.
Ocean's 8
Anne Hathaway berperan sebagai seorang selebritas papan atas yang mengenakan perhiasan seharga US$150 juta dollar atau sekitar Rp2 triliun ke acara fashion besar, Met Gala. Dan tanpa diketahuinya dia telah menjadi target perampokan sekelompok perampok perempuan.
Komplotan perampok itu dikepalai oleh Debbie Ocean (Sandra Bullcok), saudari dari Danny Ocean (perampok yang diperankan oleh George Clooney di film Ocean's Eleven). Ocean pun mengumpulkan tim beranggotakan perempuan yang diperankan oleh Cate Blanchett, Mindi Kaling, Rihanna, Awkwafina dan Sarah Paulson untuk melakukan perampokan.
Film ini juga menghadirkan sejumlah nama beken di dunia fashion seperti Anne Wintour dan Alexander Wang. Ocean's 8 tayang di Indonesia mulai 8 Juni.
Leave No Trace
Winter's Bone, film yang berkisah tentang kemiskinan dan upaya bertahan hidup di Amerika, adalah salah satu film paling dipuji pada 2010. Film ini pulalah yang membawa nama Jennifer Lawrence menjadi bintang. Meskipun begitu, sang sutradara, Debra Granik, belum lagi membuat film, sampai Leave No Trace.
Film ini masih mengangkat tema yang tidak jauh berbeda. Kali ini mengisahkan tentang ayah dan anak yang tinggal di hutan. Sang ayah (Ben Foster) ingin membesarkan putrinya (Thomasin McKenzie) di hutan agar terlepas dari pengaruh buruk kehidupan sosial zaman sekarang dan korupsi.
Namun, langkahnya itu terkendala oleh otoritas yang menuduh keduanya hidup di lahan publik, dan memaksa sang anak masuk ke sekolah umum. Sang putri pun mulai merasa sang ayah membesarkannya dengan cara yang salah.
Kritikus dari Vanity Fair, Richard Lawson menyebut, "karya Granik ini sangat sederhana, tetapi tetap artistik. Dia mengarahkan film ini dengan kesahajaan. Kisah tentang orang yang hilang dan kembali menemukan jati dirinya di Amerika. Hal yang sangat jarang kita dapatkan di layar lebar".
Film ini mulai tayang di bioskop Amerika dan Inggris pada 29 Juni.
The Happy Prince
Tahun-tahun terakhir kehidupan pujangga Oscar Wilde bisa dibilang tragis, jauh berbeda dibandingkan kehidupannya ketika dikenal sebagai penulis drama dan cerita pendek yang cerdas.
Semua itu bermula ketika dia mengaku sebagai homoseksual di Inggris. Kala itu, homoseksualitas adalah kejahatan. Dia pun dihukum penjara dua tahun. Kemudian, Wilde melarikan diri ke Prancis, di mana dia berakhir hidup miskin.
Rupert Everett berperan sebagai Wilde, dan sekaligus menyutradarai film ini.
Pengulas film Screen International, Fionnuala Halligan menulis, "Perjuangan berat Wilde hidup sebagai dirinya sendiri, dibuang dengan gumulan talentanya yang luar biasa, digambarkan dengan meyakinkan dan menyedihkan oleh Rupert Everett, baik di depan maupun di belakang layar."
McQueen
Diluncurkan pada bulan yang sama dengan dokumenter tentang perancang busana Vivienne Westwood: Punk, Icon, Activist, McQueen menghadirkan kisah yang lebih tragis.
Alexander McQueen, 40, bunuh diri pada tahun 2010. Namun, warisannya untuk dunia fashion amatlah kuat. Sutradara Ian Bonhôte dan Peter Ettedgui, ditolak oleh keluarga McQueen dan rumah modenya, untuk berpartisipasi dalam film dokumenter ini.
Meskipun demikian, kritikus New York Magazine, Emily Yoshida, menyatakan hasilnya tetap sangat layak ditonton dan dipuji.
"Musik pengiring yang moody karya Michael Nyman serta editing suara yang ciamik, membuat, bahkan penggemar McQueen sekalipun menemukan fakta dan nuansa baru dalam dokumenter ini.
"Dokumenter ini mengingatkan kita bahwa fashion ternyata juga adalah sebuah karya seni yang emosional. Dan karya-karya McQueen mungkin adalah karya fashion paling emosional yang pernah ada."
Film ini akan tayang di Inggris pada 8 Juni.
Maquia: When the Promised Flower Blooms
Mari Okada adalah salah satu penulis anime terbaik di Jepang. Namun, dia nyaris tidak dikenal di belahan dunia lainnya. Dengan debut film animasinya, Okada, kemungkinan akan memperoleh pengakuan yang layak dia dapatkan oleh dunia internasional.
Film kartun tradisional ini mengangkat kisah feminis tentang seorang anak perempuan yang tinggal di lingkungan kerajaan, yang memberontak dan memutuskan untuk mengambil alih hidup dan takdirnya sendiri.
Akan tayang di Australia pada 7 Juni, belum diketahui apakah film ini akan tayang di Indonesia.
Johnny English Strikes Again
Johnny English yang diperankan oleh komedian Rowan Atkinson akan dipaksa kembali beraksi ketika dia tengah menikmati masa pensiunnya. Terjadi kebocoran identitas semua agen rahasia yang sedang dalam tugas penyamaran di Inggris, terkecuali dirinya.
Hal itu membuatnya harus melacak siapa oknum peretas sekaligus membawa sang penjahat ke pengadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar