Selasa, 06 Desember 2016

DIORAMA

Diorama
Oleh : Siti Fatonah
Siluet senja menapaki kaki lembah. Menaburkan aroma bunga kopi yang belum sempat disemai. Menghanyutkan gelembung-gelembung udara yang mulai terasa tipis pandangan. Selendang kabut mulai turun. Turun perlahan seakan tak ingin menghancurkan kekhusyukan tasbih semesta.
Lentik daun bambu mengisyaratkan nada rindu. Bergoyang gemulai serupa penari istana. Gemuruh derap kaki domba dihalau sang gembala. Berlari-lari kecil tak ingin ketinggalan masa.
Serupa teori relativitas Einstein. Cahaya bersifat relatif. Begitu pula kehidupan ini. Relatif dan fana. Relatif sebab manusia tidak akan pernah tahu kemana takdirnya akan dibawa. Setiap gerak laku dan nafas, semua harus mengikuti aturan sang Kuasa. Mengikuti takdir yang sudah ada. Jauh kala saat ruh ditiupkan ke dalam raga.
Sementara itu, manusia tak akan selamanya abadi di dunia. Kenapa? Seperti retorika para bijak pujangga, dunia ini fana. Dunia ini akan binasa. Begitu pula manusia. Suatu ketika ia akan dikubur dalam pusara. Sendiri. Tak berteman. Tak berkawan. Hanya berbekal amal hidupnya.
Biru terkesiap merasakan gelayutan gadis kecilnya. Lamunannya buyar seketika. Pelan ditariknya garis senyuman tipis. Jalanan yang tak lagi utuh beraspal membuat tubuhnya limbung ke kanan dan ke kiri. Jalanan yang sama ia lewati bertahun-tahun silam. Ketika tubuhnya harus merelakan semua yang ia punya tertinggal di sana. Nasib. Takdir. Qada’. Qadar. Apa pun namanya. Namun yang pasti ia harus pergi, demi harga diri bersama satu-satunya keluarga yang ia punya.
Allah memang Maha Adil. Itulah pameo yang selalu menyemangati hidupnya. Mutiara kata yang selalu didengungkan ibunya. Ketika lapar telah menjadi santapan harian. Ketika kemiskinan telah menjadi pakaian. Dan ketika hiburan menjadi barang yang mustahil didapatkan.
Allah Maha Mendengar. Kunci itulah yang membuatnya tak pernah putus berdoa. Mengharap pinta suatu ketika akan menjadi nyata. Sekarang lihatlah! Semuanya benar-benar nyata. Allah menghadirkan pada waktu yang tepat. Ulat itu telah berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Sempurna. Sesempurna skenario sang Pencipta.
*******
Geliat tubuh bidadari memenuhi selayang mata. Matanya mengerjap-kerjap manja. Gemulai tangannya membenahi letak jilbab yang agak semrawut. “Sudah sampaikah?” merdu suaranya bertanya.
“Belum. Masih agak jauh.”
“Pak Yanto, tolong kecilkan AC-nya, ya. Rasanya dingin sekali.” ujarnya sambil menarik selimut bergambar hello kitty yang berada di tepian kursi.
“Baik, Non.”
“Kak Biru apa tidak lapar?”
“Kamu lapar?” tanya balik Biru.
“Lapar sekali. Cacing perut Laila sudah demo semua. Kalau tidak segera dikasih makan nanti cacingnya bisa mati. Kasian, kan.” ujarnya dengan mimik muka serius. Serupa ibu guru yang sedang menerangkan muridnya.
Biru mendengus gemas. Memang adik satu-satunya itu memiliki daya khayal tinggi. Mana ada cacing yang bisa demo. Itu hanya ada di dunia kartun. Sama seperti kucing yang tertabrak mobil kemudian cukup mengibaskan badan langsung hidup lagi.
“Kalau memang lapar bisa membuat cacing mati justru kamu harus bersyukur. Berarti kamu tidak akan cacingan lagi.” godanya.
“Memangnya siapa yang cacingan?” protesnya.  
“Laila.”
“Enak saja.” gerutunya.
“Tadi Laila sendiri yang bilang kalau di perut Laila ada cacingnya dan sekarang cacingnya lagi demo. Hidup makan! Hidup makan! Hidup makan!” tambah Biru sambil mengacungkan tangan kanan mencoba menggoda adiknya
Laila memanyunkan bibir dan membuang muka. Menghadap ke arah sopir.
“Pak Yanto juga lapar, kan?” teriaknya mengalihkan pembicaraan.
Bapak setengah baya berwajah sabar itu hanya tersenyum seolah mengiyakan pertanyaan majikannya. Tangannya masih kukuh memegang setang setir dan matanya tetap awas mengamati jalanan yang mulai gelap, nihil penerangan jalan. Hanya berpandu pada lampu mobil, ia berusaha fokus.
Jalan yang menyimpan ranjau sungai. Lengah sedikit saja, bisa jadi mobil akan terguling. Kalau sudah seperti itu siapa yang akan membantu? Jalanan di tengah hutan dengan waktu yang tidak tepat. Tidak tepat? Mana ada orang yang akan berpergian di waktu mendekati magrib? Pamali. Begitulah adat desa berbicara.
Biru menjulurkan badan kerempengnya melewati kursi penumpang depan. Tangannya berusaha meraih kantong merah yang berada di dashboard. Terasa ringan di tangan. Setengah terduduk, tangannya sibuk merogoh semua sisi dan sudut dalam kantong. Keningnya berkerenyit. Beberapa bungkus plastik ia keluarkan dan dimasukkan ke dalam tempat sampah kecil di bawah jok kursinya. Hampir semuanya ia keluarkan tapi tak ada satu pun yang terisi. Remah-remah sisa makanan dari bungkus yang ia bawa, beberapa berserakan di pangkuan. Segera ia kibaskan tangan untuk membersihkan.
“Kok habis semua?” batinnya heran.
Tiba-tiba tangannya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Bersemangat ia merogoh lebih dalam. “Alhamdulillah.” Wajahnya terlihat bercahaya. Ada secercah gurat kebahagian. Ada rezeki yang terpampang di depan mata.
Sebuah roti dalam genggaman. Tidak seberapa tapi cukuplah untuk mengganjal lapar si mungil. Memang sedari tiba di gapura pintu masuk kabupaten Sekadau, tidak didapatinya warung ataupun rumah makan. Kabupaten Sekadau memang bukan kawasan wisata. Kawasan hutan lebat dengan satwa liar sebagai penghuninya.
Kebanyakan trenggiling dan babi hutan ditemukan mati di tengah jalan. Kemungkinan mereka terlindas kendaraan yang lewat. Monyet-monyet liar yang bergelantungan dari dahan satu ke dahan yang lain. Tidak jarang mereka menyerang manusia. Berusaha merebut apapun yang dibawa. Layaknya begal di tengah hutan. Jika tidak punya barang jaminan kesukaan si monyet, dapat dipastikan barang yang disita tidak akan kembali.
Dalam rawa-rawa gambut di tengah hutan yang hanya berjarak beberapa meter dari jalan kabupaten, sering terlihat buaya sebesar gajah yang tengah berjemur. Di rawa seberang jalan, tampak beberapa ular piton yang jika dilihat dari ukuran badannya mampu menelan kambing dalam sekali telan. Mereka asyik bercengkerama.
Kerikik kumbang sagu dan longlongan orang utan menjadi musik klasik dari sang maestro alam. Eksotika panorama hutan dengan segala keunikan isinya belum mampu mengangkat citra kawasan ini menjadi kawasan wisata. Di kalangan masyarakat dan pemerintah, daerah ini lebih terkenal sebagai daerah tujuan transmigrasi.
Di tempat itu pula, dulu keluarga Biru pernah berusaha merajut mimpi yang terurai. Menjalinnya dengan indah sehingga mimpi itu berwujud nyata. Namun takdir Allah berkata berbeda. Semuanya harus berubah. Layaknya kawasan hutan ini. Telah berubah. Jauh berubah.
*******
Belum sempat Biru menyerahkan roti yang ia bawa, telah didapati si mungil tidur melingkar dengan nyaman di sampingnya. Tangan kiri menjadi bantalan kepala.
Subhanallah, ini anak katanya lapar. Baru lima menit sudah tidur. Kebiasaan.” ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Pak Yanto mau roti?
“Tidak, Den. Buat Den Biru saja.”
“Saya masih kenyang kok, Pak. Lagian saya cuma duduk manis di belakang. Kalau Pak Yanto harus nyetir butuh konsentrasi tinggi dan perlu banyak energi. Jadi rotinya buat Pak Yanto saja.” katanya sembari mengulurkan sebungkus roti.
“Wah, terima kasih ya, Den”
“Iya, Pak. Sama-sama.”
Biru kembali duduk di kursinya. Diambil dan dipangku bantal kesayangan yang di atasnya terdapat Al-Qur’an saku. Dibukanya Surat Ar-Rohman. Surat ke-55 dari Al-Qur’an menggambarkan sifat kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk-Nya.
“Pak, Bu, menu malam ini adalah Surat Ar-Rohman. Semoga Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada Bapak dan Ibu serta menempatkan Bapak dan Ibu di tempat yang paling indah. Amin.” ucapnya lirih.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan bagi siapa yang takut akan menghadap Tuhannya ada dua surga.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Kedua surga itu mempunyai pepohonan dan buah-buahan.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-pasangan.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutera tebal.
Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).
Selesai membaca Surat Ar-Rohman ditutupnya Al-Qur’an dan dimasukkan ke dalam kantong kemeja. Ada perasaan lega. Menu malam untuk orang tuanya telah dibacakan sebelum waktunya. Biasanya ia membacakan selepas sholat magrib tapi sekarang, saat gurat matahari masih menerobos sela-sela dedaunan ia telah menyelesaikan kewajibannya.
Biru membuang pandang keluar jendela mobil. Hutan masih lebat di sepanjang jalan. Namun, jejak pembalakan liar dan pembakaran lahan hutan juga tampak kentara. Beberapa bangunan kotak semi permanen terlihat di beberapa sisi. Tahun telah berubah. Hutan telah berganti. Dulu hutan alami kini menjadi hutan produksi. Sekarang semua hal memang diukur dari segi ekonomi.
*******
Di era 90-an populasi penduduk asli yang relatif sedikit berkorelasi dengan minimnya jumlah pendapatan asli daerah. Padahal Kabupaten Sekadau termasuk Kabupaten yang memiliki area yang luas. Luasnya daerah Kabupaten Sekadau belum mampu diolah oleh segelintir masyarakat yang mendiaminya. Tiga per empat lahan di Kabupaten Sekadau merupakan hutan hujan tropis. Adapun sisanya merupakan kawasan pemukiman.
Sumber daya manusia yang kurang mumpuni menjadi kendala utama. Jarak rumah yang terpaut puluhan kilometer dari sekolah menjadi permasalahan tersendiri. Kalau pun ada anak negeri yang bertekad baja ingin memperbaiki masa depannya lewat jalur pendidikan, maka ia harus berangkat pagi buta. Berjuang menaklukkan sungai yang berarus deras. Jika musim penghujan tiba dan sungai meluap, tidak ada pilihan lain bagi mereka selain berdiam di rumah. Menunggu hingga musim hujan reda.
Apabila dibandingkan dengan Jawa memang terjadi ketimpangan populasi. Inilah alasan utama pemerintah memberlakukan transmigrasi. Terjadi pemerataan penduduk dan pemerataan pendapatan daerah.
Di tahun yang sama dengan kelahiran Biru, ayahnya mengambil sebuah keputusan besar. Keputusan yang akan mengubah seluruh jalan kehidupan keluarganya. Keputusan yang berawal dari keinginan untuk mengubah nasib. Mengubah keadaan yang ada. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum hingga dia mengubahnya sendiri? Demikianlah Tuhan memberi petunjuk kepada makhluk-Nya agar mereka senantiasa berusaha sekuat tenaga.
Di Jawa tanpa ijazah apapun hanya bisa bekerja sebagai kuli serabutan dengan upah yang tidak bisa diandalkan. Apalagi sudah bertambah lagi satu mulut yang harus diberi makan. Belum lagi jika ada yang sakit ataupun kebutuhan mendesak yang lain.
Segala hal itu menjadi pemikiran utama ketika telinganya menangkap percakapan orang yang lalu lalang di depan kios tempat ia bekerja. Menukar keringat dan tenaga dengan rupiah. Setelah mencari informasi kesana kemari akhirnya ia mantap melangkahkan kaki ke sebuah kantor pemerintahan.
Tawaran dari pemerintah yang begitu menggiurkan. Lahan pertanian tidak kurang dari dua hektare, satu petak rumah, uang hibah, dan transportasi gratis hingga ke tempat tujuan adalah hal yang layak untuk dipertimbangkan. Di sana mereka akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Begitulah kalimat persuasif yang disampaikan petugas penyuluh lapangan kepada para calon transmigran.
Tampak di deretan kursi terdepan laki-laki berperawakan kurus, bertubuh liat, dan berkulit legam dengan takzim mengangguk-anggukkan kepala. Ia begitu bersemangat menyimak ceramah para petugas penyuluhan. Ada beribu harapan membias dalam rona wajahnya. Harapan untuk hidup lebih baik, lebih layak, dan berbagai kelebihan yang lain sebagaimana ceramah petugas penyuluhan. Kebahagiaannya semakin terbayang nyata ketika tangannya menerima amplop besar bertuliskan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Di sana jelas tertera namanya Kanafi bin Maryoto.
Keputusan ini telah dipikirkan matang-matang. Apalagi hasil musyawarah dengan sang istri juga menghasilkan keputusan yang serupa. Pada hari yang ditentukan, berangkatlah mereka dengan membawa serta bayi merah darah yang belum bisa diminta pendapatnya. Mengamit tas ransel yang berisi  seluruh barang berharga. Begitulah dulu kiranya orang tuanya pernah bercerita.
*******
“Den, ini kelihatannya sudah hampir magrib. Kira-kira Den Biru hendak sholat dimana?”
Pertanyaan Pak Yanto membuat Biru gelagapan. Sedari tadi pikirannya memang melalang buana. Mengembara melewati labirin-labirin otaknya yang kian berliku-liku.
“Emm. Coba nanti kalau ada warung saja, Pak. Kita sholat sekalian makan. Jika memungkinkan mencari penginapan juga.” kata Biru sembari menaruh bantal kecil di kepala adiknya, berusaha menghilangkan linglung yang mendera.
“Baik, Den.”
Rembang kembali menapak turun. Siluet panjang membekas jingga di angkasa. Kabut kian menebal mengaburkan jiwa. Serupa asap penyihir pengambil sukma. Cericit anak burung layang-layang mengajak induk pulang. Kembali ke sarang. Pulang? Kata itulah yang berhari-hari terngiang di gendang telinga dan membuatnya di tempat sekarang ia berada. Pulang kembali ke tanah kelahiran. Tanah harapan. Tanah kenangan. Tanah perjuangan. Tanah pengkhianatan.














PERON

PERON
Oleh: Siti Fatonah
Semburat pendar surya menerobos sela-sela rimbun dedaunan. Semilir angin menggoyangkan lentik daun. Mengalirkan hawa dingin ke segala penjuru. Menerbangkan plastik bungkus makanan ringan yang dibuang semaunya oleh sang empunya. Mendarat tepat di ujung sepatu seorang laki-laki berkostum tim sepak bola terkenal di negeri pizza. Dipandanginya sejenak plastik itu dan tanpa komando sontak ditendangnya hingga terbang lagi entah kemana.
Aku hanya mampu diam tertegun. Menatap semua kejadian tersebut dengan sorot mata kosong. Mabuk darat yang masih mendera membuat otakku belum mampu beroperasi secara normal. Neuron-neuronnya belum tersambung sempurna. Jika dipaksakan ditakutkan akan terjadi konsleting arus. Terlalu berbahaya.
Aku memang tidak terbiasa naik bus. Setiap mencium bau solar, perutku langsung berkontraksi. Mual melanda. Terakhir kali aku naik bus sekitar enam tahun yang lalu ketika study tour sekolah dasar. Begitu kaki menginjak lantai bus, aku langsung menghadapkan muka ke kantong plastik. Bisa ditebak kejadian selanjutnya, semua isi dalam perut langsung keluar semua. Tidak ada lagi yang tersisa dan aku terduduk tak berdaya.
Sekarang pun jika ada pilihan lain, aku akan lebih memilih untuk tidak naik bus menuju stasiun. Sebab aku sudah tahu pasti akan seperti ini kejadiannya. Namun ketiadaan pilihan membuat aku mau tidak mau harus melakukan ini semua.
“Ini namanya menyiksa diri.” batinku.
Kukeluarkan biskuit. Kumakan sebiji untuk sedikit meredakan rasa mual. Majalah remaja yang berada dalam pangkuan mulai kubuka-buka. Mengalihkan rasa mual yang masih berada di ujung lidah dengan melihat-lihat gambar fashion terbaru. Sembari tangan kiri membalik majalah, tangan kanan mengambil cemilan biskuit yang kutaruh di sampingku. Selintas bayangan yang lewat memaksa bola mata untuk menatapnya.
Laki-laki itu terlihat berjalan tergesa-gesa. Dipundaknya terselempang tas ransel hitam besar. Langkahnya terhenti di bangku, sebelahku. Napasnya berat terdengar ketika ia meletakkan tas. Dihempaskan begitu saja tubuh atletisnya. Beruntung kursi peron terbuat dari besi, kalau tidak mungkin bisa langsung  patah. Jika patah, bisa dipastikan aku pun akan ikut terjatuh.
Dibukanya tas dan mengeluarkan sebuah biskuit merk ternama. Persis dengan biskuit yang aku makan. Disobek bungkusnya dan diambilnya sebuah lantas dikunyah dengan santai. Seolah hanya ia makhluk di muka bumi ini. Tak ada yang lain.
“Sok cuek.” batinku sinis.
Rasa muak mulai memenuhi ubun-ubun. Entah bagaimana asal mulanya namun yang pasti jika melihat kelakuan semacam itu, hormon muak langsung bereaksi dan menjalar di seluruh komponen otak. Kalau bukan karena aku yang lebih dulu duduk di sini mungkin sudah sedari tadi aku angkat kaki.
Laki-laki itu menumpukan kaki kirinya pada lengan kursi. Aku meliriknya sekilas.
“Huh … dasar laki-laki tak punya sopan santun!”
Rasa muak sudah mencapai stadium tiga. Aku masih berusaha bertahan. Kubuka majalah lebih keras. Mencoba melampiaskan segala kemuakan yang membuncah dalam benakku.  Sementara itu tangan kananku masih menggerayangi bangku mencari biskuit dan segera memasukkan dalam mulut. Mengunyahnya dengan cepat.
Kembali kulirik laki-laki di sampingku. Ia senyum-senyum kecil sambil menatapku. Aku merengut dan mengunyah biskuitku lebih cepat.
“Ngapain juga senyum-senyum. Memangnya ada yang lucu?” komentarku lirih.
Entah firasat darimana, untuk kesekian kali aku kembali meliriknya. Ia tampak asyik melahap biskuit di sebelahnya yang juga tepat berada di sebelahku. Neuron otakku mulai memantik informasi.
“Bukankah biskuit itu milikku? Kenapa ia ikut makan? Tanpa izin pula. Dasar pencuri. Sudah mencuri masih bisa senyum-senyum. Seolah tidak ada rasa bersalah.” pikirku.
Melihat kelakuannya, rasa muakku kembali naik grade. Tak ada lagi toleransi. Kututup majalah dan kumasukkan paksa ke dalam tas. Kuraih sisa biskuit yang masih tergeletak di sebelahku.
Aku hendak melenggang pergi ketika sebuah suara menghentikanku.
“Mbak, maaf, itu biskuit saya.” tegurnya.
Kutatap biskuit yang masih dalam genggamanku. Biskuit yang setengahnya masih terbungkus plastik sebuah toko retail ternama. Itu berarti ini bukan biskuit milikku.
“Ini biskuit mbak. Sudah habis.” lanjutnya sambil menunjuk sebungkus biskuit yang sudah kosong.
Sembari menahan malu kuulurkan biskuit yang hampir aku bawa pergi. Kupasang tampang judes untuk menutupi rasa kikuk. Laki-laki itu hanya tersenyum simpul.
“Maaf.”
“Salah Anda juga kenapa Anda menaruh biskuit di sana.” protesku sembari tetap memasang tampang judes.
Laki-laki itu diam. Protesku hanya direspon dengan senyuman kecil.
“Orang aneh.” ujarku lirih.
Segera kubalikkan badan dan melangkah pergi. Pikiranku kian berkecamuk. Ketika kaki melangkah timbul tenggelam perasaan antara rasa kesal dan bersalah.
“Berarti yang saya makan tadi adalah biskuit laki-laki sok cool itu. Hadeuh…kenapa tiba-tiba saya merasa berutang budi.”
Kutepuk jidatku, “Oh ya, saya tadi belum sempat mengucapkan terima kasih.”
Secepat kilat kubalikkan badan. Mencoba mencari sosok laki-laki itu. Hasilnya nihil. Laki-laki itu sudah tidak ada di tempatnya. Tapi tas itu masih berada di sana.
Pelan kuhampiri tas itu. Memastikan bahwa tas itu adalah benar-benar milik laki-laki sok cool tadi. Memang benar adanya.
“Tasnya masih ada kok orangnya sudah menghilang. Pergi kemana itu orang?” batinku bertanya.
“Mungkin, itu orang ke kamar mandi. Tapi segitu cueknya hingga barang-barangnya ditinggal begitu saja. Apa tidak takut kalau barang-barangnya dicuri orang? Di tempat umum seperti ini kan sangat rawan tindak kriminal.” gumamku lirih.
Kuputuskan untuk menunggunya. Hitung-hitung balas budi.
“Tadi ia sudah berbaik hati berbagi biskuit. Tidak ada salahnya membalas budi baik dengan menjaga tasnya.” pikirku.
Kuletakkan badan tepat disamping tas. Kuedarkan pandang berkeliling. Mencari jejak bayangan laki-laki itu. Kutatap jarum jam yang melingkar manis di pergelengan tanganku. Jam 13.25. Sesuai jadwal kereta rute Surabaya-Jakarta akan berangkat jam 13.30.
“Lima menit lagi.” gumamku.
Hawa panas memaksaku mengibas-kibaskan tangan. Berusaha menghalau panas yang menghajar badan. Laki-laki itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Suara merdu menyentuh gendang telinga.
“Perhatian kepada seluruh penumpang kereta “Argo Lawu” tujuan Surabaya-Jakarta dimohon untuk bersabar sebab telah terjadi kecelakaan di wilayah Pemalang sehingga kereta mengalami keterlambatan untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan. Terima kasih.”
Terdengar suara gerutuan dan protes dari hampir semua penumpang. Memang tidak bisa disalahkan. Penumpang sudah menunggu sekian lama dan dalam kondisi yang panas pula. Tentu ini bukan perkara yang mudah. Sesekali terdengar makian kepada petugas yang berusaha menjelaskan kepada para penumpang.
Aku hanya bisa menghela napas panjang. Kejadian ini menambah grade kekesalan yang sedari tadi menderaku. Namun di sudut batinku ada sedikit rasa syukur. Aku akan memiliki banyak waktu untuk menunggu laki-laki itu. Setidaknya hari ini aku bisa berterima kasih atas kebaikannya.
*******
Jarum panjang jam tanganku sudah menunjuk angka 12 berarti sudah lebih dari setengah jam aku duduk menunggu di bangku peron. Tas hitam besar itu masih duduk di tempatnya. Terdiam membisu seperti sedia kala. Kuhempaskan badan pada sandaran kursi. Penat dan bosan mulai meraja.
“Ini orang mungkin hilang di telan bumi. Kalau ke kamar mandi kok bisa selama ini.”
Tiba-tiba orang-orang berkerumun ke pinggir peron dan suara merdu menggema dari speaker aktif yang terpasang di tiap sudut peron. Namun pembicaraan para penumpang yang bergerombol mengalahkan gema suara yang keluar dari speaker sehingga kurang jelas informasi apa yang paparkan.
Dari pembicaraan para penumpang dapat kusimpulkan bahwa kereta pengganti akan segera tiba.
“Syukurlah.” batinku lega.
Sejenak aku menoleh. Tas hitam besar itu telah hilang. Aku mulai panik. Berusaha menelusur ke segala arah hingga pandanganku menangkap sekelebat orang yang berjalan menuju checking tiket. Ia memakai tas yang sama tetapi posturnya yang berbeda.
Aku mulai gamang. Rasa penasaran yang membuat langkah kakiku ringan mengejar. Kurasakan sakit pada kakiku. Ternyata tulang keringku terantuk pintu loket. Aku lupa memasukkan tiket pada lubang tiket sehingga pintu masih menutup. Petugas yang melihat kelakuanku hanya bisa menahan senyum.
Tergesa kugeledah isi tas dan memberikan kartu tiket pada petugas.
“Mbak, tiketnya ketinggalan.” teriak petugas.
Terpaksa aku berlari berbalik arah. Mengambil tiketku yang ketinggalan dan segera melanjutkan pencarian.
Sekelebat bayangan tas hitam besar muncul dalam pandangan. Aku berusaha mengejarnya. Ia masuk dalam gerbong. Tanpa berpikir panjang, aku juga masuk dalam gerbong yang sama. Dari balik kaca terlihat jelas di depan mata, di luar kereta laki-laki itu sedang berjalan dengan santai sambil menenteng sebotol air mineral.
Aku berlari menuju pintu. Belum sempat aku keluar. Pintu otomatis tertutup dan kereta mulai berjalan. Aku hanya bisa terpaku diam. Ada rasa sesal merasuk dalam dada. Ada selintas doa yang mengiring di sana.
“Saya belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Saudara, semoga lewat doa ini Tuhan membalas semua kebaikan Saudara dengan kebaikan yang tiada hingga.”
Terdengar suara “amin” dari belakang telinga. Aku menoleh. Semua orang tengah asyik dengan kesibukannya. Siapakah yang tadi mengatakan “amin”? Aku mulai merinding.
Pati, 15 Oktober 2015


Senin, 05 Desember 2016

Tutorial Google Dork Bagi Pemula

TUTORIAL GOOGLE DORK BAGI PEMULA



Tutorial Google Dork lengkap Bagi newbie. 




Pertama, Anda bisa mencari dari :
1. Iklan Google yang ada di semua situs, hasilnya akan sama saja.
2. Tombol Google search yang ada di toolbar.
3. Google main search Engine : http://www.google.com

Selanjutnya agar pencarian bisa paling mendekati keinginan Anda, ikuti tips berikut :

Dibawah ini akan dijelaskan tentang perintah khusus pada Google, dan akan dijelaskan pengertian dan penggunaan dari tiap – tiap perintah untuk mendapatkan informasi tersembunyi dan sangat penting.

"Intitle:" ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan judul yang mengandung informasi pada topik yangdimaksud. Sebagai contoh pada pencarian, “intitle:password admin “ ( tanpa tanda kutip ). Pencarian akan mencari page yang mengandung kata “ password “ sebagai judulnya dengan prioritas utama “admin” .Jika pada pencarian terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks allintitle: untuk pencarian secara lengkap. Sebagai contoh pada pencarian “allintitle : admin mdb”. Maka pencarian akan dibatasi pada dua subjek utama judul yaitu “admin” dan “mdb”.

inurl:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan semua URL yang hanya berisi kata kunci informasi yang dimaksudkan. Sebagai contoh pencarian dalam pencarian,”inurl : database mdb”. Pencarian akan menghasilkan semua URL yang hanya mengandung informasi tentang “database mdb “.


Hal yang sama juga berlaku pada sintaks ini, jika terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks “allinurl:” untuk mendapatkan list url tersebut. Sebagai contoh pencarian “allinurl: etc/passwd“ , pencarian akan menghasilkan URL yang mengandung informasi tentang “etc” dan “passwd”. Tanda garis miring slash (“/”) diantara dua kata etc dan passwd akan diabaikan oleh mesin pencari Google.


>“site:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian suatu query informasi berdasarkan pada suatu situs atau domain tertentu. Sebagai contoh pada pencarian informasi: “waveguide site:itb.ac.id” (tanpa tanda kutip). Pencarian akan mencari topic tentang waveguide pada semua halaman yang tersedia pada domain itb.ac.id.


cache:” akan menunjukkan daftar web yang telah masuk kedalam indeks database Google.

Sebagai contoh:

“cache:deffcon.org”, pencarian akan memperlihatkan list yang disimpan pada Google untuk page deffcon.org


filetype:” ialah sintaks perintah pada Google untuk pencarian data pada internet dengan ekstensi tertentu (i.e. doc, pdf or ppt etc). Sebagai contoh pada pencarian :


“filetype:doc site:go.id confidental” ( tanpa tanda kutip). Pencarian akan menghasilkan file data dengan ekstensi “.doc” pada semua domain go.id yang berisi informasi “confidential”.


link:” ialah sintaks perintah pada Google yang akan menunjukkan daftar list webpages yang memiliki link pada webpage special. Sebagai contoh:“link:www.securityfocus.com” akan menunjuukan daftar webpage yang memiliki point link pada page SecurityFocus.


related:” sintaks ini akan memberikan daftar web pages yang serupa dengan web page yang di indikasikan. Sebagai contoh: “related:www.securityfocus.com”, pencarian akan memberi daftar web page yang serupa dengan homepage Securityfocus.


intext:” sintaks perintah ini akan mencari kata kata pada website tertentu. Perintah ini mengabaikan link atau URL dan judul halaman. Sebagai contoh :“intext:admin” (tanpa tanda petik), pencarian akan menghasilkan link pada web page yang memiliki keyword yang memiliki keyword admin.


Pada kesempatan ini dipaparkan bagaimana penggunaan sintaks “index of” untuk mendapatkan hubungan pada webserver dengan direktori indeks browsing yang dapat diakses.. Hal tersebut merupakan sumber informasi yang sederhana dapat diperoleh, akan tetapi isi dari informasi seringkali merupakan informasi yang sangat penting. Informasi tersebut dapat saja berupa password akses atau data transaksi online dan hal yang sangat penting lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa contoh penggunaan sintaks “ indeks of” untuk mendapatkan informasi yang penting dan sensitive sifatnya.


ex :

Index of /admin
Index of /passwd
Index of /password
Index of /mail
"Index of /" +passwd
"Index of /" +password.txt
"Index of /" +.htaccess
"Index of /secret"
"Index of /confidential"
"Index of /root"
"Index of /cgi-bin"
"Index of /credit-card"
"Index of /logs"
"Index of /config"
"Index of /admin.asp"
"Index of /login.asp"

Sintaks “inurl:” atau “allinurl:” dapat dikombinasikan dengan sintaks yang lainnya seperti pada daftar dibawah ini :

inurl: /cgi-bin/cart32.exe
inurl:admin filetype:txt
inurl:admin filetype:db
inurl:admin filetype:cfg
inurl:mysql filetype:cfg
inurl:passwd filetype:txt
inurl:iisadmin
inurl:auth_user_file.txt
inurl:orders.txt
inurl:"wwwroot/*."
inurl:adpassword.txt
inurl:webeditor.php
inurl:file_upload.php
inurl:gov filetype:xls "restricted"
index of ftp +.mdb allinurl:/cgi-bin/ +mailto allinurl:/scripts/cart32.exe
llinurl:/CuteNews/show_archives.php
allinurl:/phpinfo.php
allinurl:/privmsg.php
allinurl:/privmsg.php
inurl:cgi-bin/go.cgi?go=*
allinurl:.cgi?page=*.txt
allinurul:/modules/My_eGallery

Penggunaan lain dari sintaks “intitle:” atau “allintitle:” yang dikombinasikan dengan sintaks lainnya antara lain :

intitle:"Index of" .sh_history
intitle:"Index of" .bash_history
ntitle:"index of" passwd
intitle:"index of" people.lst
intitle:"index of" pwd.db
intitle:"index of" etc/shadow
intitle:"index of" spwd
intitle:"index of" master.passwd
intitle:"index of" htpasswd
intitle:"index of" members OR accounts
intitle:"index of" user_carts OR user_cart
allintitle: sensitive filetype:doc
allintitle: restricted filetype :mail
allintitle: restricted filetype:doc site:gov
allintitle:*.php?filename=*
allintitle:*.php?page=*
allintitle:*.php?logon=*

Dibawah ini ada beberapa contoh kasus:
(silahkan mencoba...segala resiko berkenaan dengan security website yang dituju...merupakan tanggung jawab masing-masing)

Operator dasar

+, -, ~ , ., *, “”, |, OR

Operator tambahan

allintext:, allintitle:, allinurl:, bphonebook:, cache:, define:, filetype:, info:, intext:, intitle:, inurl:, link:, phonebook:, related:, rphonebook:, site:, numrange:, daterange

Extensi yang dapat dicari:
HyperText Markup Language (html)
Microsoft PowerPoint (ppt)
Adobe Portable Document Format (pdf)
Microsoft Word (doc)
Adobe PostScript (ps)
Microsoft Works (wks, wps, wdb)
Lotus 1-2-3 (wk1, wk2, wk3, wk4, wk5, wki, wks, wku)
Microsoft Excel (xls)
Microsoft Write (wri)
Lotus WordPro (lwp)
Rich Text Format (rtf)
MacWrite (mw)
Shockwave Flash (swf)
Text (ans, txt)

Pencarian berdasarkan range
komputer Rp5000000..7000000

Pencarian gaji
Salary filetype: xls site: edu
Salary filetype: xls site: edu

Informasi financial
Filetype: xls “checking account” “credit card” -intext: Application -intext: Form
Intitle: “Index of” finances.xls

Mencari inbox e-mail
Intitle: Index.of inurl: Inbox (456) (mit mailbox)
Intitle: Index.of inurl: Inbox (inurl: User OR inurl: Mail) (220)

Mendeteksi OS
"Microsoft-IIS/5.0 server at”
Intitle: “Welcome to Windows 2000 Internet Services” IIS 5.0
Intitle: Test.Page.for.Apache seeing.this.instead
Intitle: Test.page “SSL/TLS-aware”

Mencari password
Inurl: etc inurl: passwd
Intitle: “Index of..etc” passwd
"# -FrontPage-" inurl: service.pwd
Inurl: admin.pwd filetype: pwd
Filetype: inc dbconn
Filetype: inc intext: mysql_connect
Filetype: ini +ws_ftp +pwd
Filetype: log inurl: “password.log”

Mencari User Name
+intext: "webalizer" +intext: “Total Usernames” +intext: “Usage Statistics for”

Mencari License Key
Filetype: lic lic intext: key

Sensitve Directories Listing
Intitle: “Index of” cfide
Intitle: index.of.winnt
Intitle: “index of” iissamples
Pertama, Anda bisa mencari dari :
1. Iklan Google yang ada di semua situs, hasilnya akan sama saja.
2. Tombol Google search yang ada di toolbar.
3. Google main search Engine : http://www.google.com

Selanjutnya agar pencarian bisa paling mendekati keinginan Anda, ikuti tips berikut :

Dibawah ini akan dijelaskan tentang perintah khusus pada Google, dan akan dijelaskan pengertian dan penggunaan dari tiap – tiap perintah untuk mendapatkan informasi tersembunyi dan sangat penting.

"Intitle:" ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan judul yang mengandung informasi pada topik yangdimaksud. Sebagai contoh pada pencarian, “intitle:password admin “ ( tanpa tanda kutip ). Pencarian akan mencari page yang mengandung kata “ password “ sebagai judulnya dengan prioritas utama “admin” .Jika pada pencarian terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks allintitle: untuk pencarian secara lengkap. Sebagai contoh pada pencarian “allintitle:admin mdb”. Maka pencarian akan dibatasi pada dua subjek utama judul yaitu “admin” dan “mdb”.

“inurl:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan semua URL yang hanya berisi kata kunci informasi yang dimaksudkan. Sebagai contoh pencarian dalam pencarian,”inurl : database mdb”. Pencarian akan menghasilkan semua URL yang hanya mengandung informasi tentang “database mdb “.


Hal yang sama juga berlaku pada sintaks ini, jika terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks “allinurl:” untuk mendapatkan list url tersebut. Sebagai contoh pencarian “allinurl: etc/passwd“ , pencarian akan menghasilkan URL yang mengandung informasi tentang “etc” dan “passwd”. Tanda garis miring slash (“/”) diantara dua kata etc dan passwd akan diabaikan oleh mesin pencari Google.


>“site:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian suatu query informasi berdasarkan pada suatu situs atau domain tertentu. Sebagai contoh pada pencarian informasi: “waveguide site:itb.ac.id” (tanpa tanda kutip). Pencarian akan mencari topic tentang waveguide pada semua halaman yang tersedia pada domain itb.ac.id.


“cache:” akan menunjukkan daftar web yang telah masuk kedalam indeks database Google.

Sebagai contoh:

“cache:deffcon.org”, pencarian akan memperlihatkan list yang disimpan pada Google untuk page deffcon.org


“filetype:” ialah sintaks perintah pada Google untuk pencarian data pada internet dengan ekstensi tertentu (i.e. doc, pdf or ppt etc). Sebagai contoh pada pencarian :


“filetype:doc site:go.id confidental” ( tanpa tanda kutip). Pencarian akan menghasilkan file data dengan ekstensi “.doc” pada semua domain go.id yang berisi informasi “confidential”.


“link:” ialah sintaks perintah pada Google yang akan menunjukkan daftar list webpages yang memiliki link pada webpage special. Sebagai contoh:“link:www.securityfocus.com” akan menunjuukan daftar webpage yang memiliki point link pada page SecurityFocus.


“related:” sintaks ini akan memberikan daftar web pages yang serupa dengan web page yang di indikasikan. Sebagai contoh: “related:www.securityfocus.com”, pencarian akan memberi daftar web page yang serupa dengan homepage Securityfocus.


“intext:” sintaks perintah ini akan mencari kata kata pada website tertentu. Perintah ini mengabaikan link atau URL dan judul halaman. Sebagai contoh :“intext:admin” (tanpa tanda petik), pencarian akan menghasilkan link pada web page yang memiliki keyword yang memiliki keyword admin.


Pada kesempatan ini dipaparkan bagaimana penggunaan sintaks “index of” untuk mendapatkan hubungan pada webserver dengan direktori indeks browsing yang dapat diakses.. Hal tersebut merupakan sumber informasi yang sederhana dapat diperoleh, akan tetapi isi dari informasi seringkali merupakan informasi yang sangat penting. Informasi tersebut dapat saja berupa password akses atau data transaksi online dan hal yang sangat penting lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa contoh penggunaan sintaks “ indeks of” untuk mendapatkan informasi yang penting dan sensitive sifatnya.


ex :

Index of /admin
Index of /passwd
Index of /password
Index of /mail
"Index of /" +passwd
"Index of /" +password.txt
"Index of /" +.htaccess
"Index of /secret"
"Index of /confidential"
"Index of /root"
"Index of /cgi-bin"
"Index of /credit-card"
"Index of /logs"
"Index of /config"
"Index of /admin.asp"
"Index of /login.asp"

Sintaks “inurl:” atau “allinurl:” dapat dikombinasikan dengan sintaks yang lainnya seperti pada daftar dibawah ini :

inurl: /cgi-bin/cart32.exe
inurl:admin filetype:txt
inurl:admin filetype:db
inurl:admin filetype:cfg
inurl:mysql filetype:cfg
inurl:passwd filetype:txt
inurl:iisadmin
inurl:auth_user_file.txt
inurl:orders.txt
inurl:"wwwroot/*."
inurl:adpassword.txt
inurl:webeditor.php
inurl:file_upload.php
inurl:gov filetype:xls "restricted"
index of ftp +.mdb allinurl:/cgi-bin/ +mailto allinurl:/scripts/cart32.exe
llinurl:/CuteNews/show_archives.php
allinurl:/phpinfo.php
allinurl:/privmsg.php
allinurl:/privmsg.php
inurl:cgi-bin/go.cgi?go=*
allinurl:.cgi?page=*.txt
allinurul:/modules/My_eGallery

Penggunaan lain dari sintaks “intitle:” atau “allintitle:” yang dikombinasikan dengan sintaks lainnya antara lain :

intitle:"Index of" .sh_history
intitle:"Index of" .bash_history
ntitle:"index of" passwd
intitle:"index of" people.lst
intitle:"index of" pwd.db
intitle:"index of" etc/shadow
intitle:"index of" spwd
intitle:"index of" master.passwd
intitle:"index of" htpasswd
intitle:"index of" members OR accounts
intitle:"index of" user_carts OR user_cart
allintitle: sensitive filetype:doc
allintitle: restricted filetype :mail
allintitle: restricted filetype:doc site:gov
allintitle:*.php?filename=*
allintitle:*.php?page=*
allintitle:*.php?logon=*

Dibawah ini ada beberapa contoh kasus:
(silahkan mencoba...segala resiko berkenaan dengan security website yang dituju...merupakan tanggung jawab masing-masing)

Operator dasar

+, -, ~ , ., *, “”, |, OR

Operator tambahan

allintext:, allintitle:, allinurl:, bphonebook:, cache:, define:, filetype:, info:, intext:, intitle:, inurl:, link:, phonebook:, related:, rphonebook:, site:, numrange:, daterange

Extensi yang dapat dicari:
HyperText Markup Language (html)
Microsoft PowerPoint (ppt)
Adobe Portable Document Format (pdf)
Microsoft Word (doc)
Adobe PostScript (ps)
Microsoft Works (wks, wps, wdb)
Lotus 1-2-3 (wk1, wk2, wk3, wk4, wk5, wki, wks, wku)
Microsoft Excel (xls)
Microsoft Write (wri)
Lotus WordPro (lwp)
Rich Text Format (rtf)
MacWrite (mw)
Shockwave Flash (swf)
Text (ans, txt)

Pencarian berdasarkan range
komputer Rp5000000..7000000

Pencarian gaji
Salary filetype: xls site: edu
Salary filetype: xls site: edu

Informasi financial
Filetype: xls “checking account” “credit card” -intext: Application -intext: Form
Intitle: “Index of” finances.xls

Mencari inbox e-mail
Intitle: Index.of inurl: Inbox (456) (mit mailbox)
Intitle: Index.of inurl: Inbox (inurl: User OR inurl: Mail) (220)

Mendeteksi OS
"Microsoft-IIS/5.0 server at”
Intitle: “Welcome to Windows 2000 Internet Services” IIS 5.0
Intitle: Test.Page.for.Apache seeing.this.instead
Intitle: Test.page “SSL/TLS-aware”

Mencari password
Inurl: etc inurl: passwd
Intitle: “Index of..etc” passwd
"# -FrontPage-" inurl: service.pwd
Inurl: admin.pwd filetype: pwd
Filetype: inc dbconn
Filetype: inc intext: mysql_connect
Filetype: ini +ws_ftp +pwd
Filetype: log inurl: “password.log”

Mencari User Name
+intext: "webalizer" +intext: “Total Usernames” +intext: “Usage Statistics for”

Mencari License Key
Filetype: lic lic intext: key

Sensitve Directories Listing
Intitle: “Index of” cfide
Intitle: index.of.winnt
Intitle: “index of” iissamples


7 Pekerjaan BerGaji Besar Tanpa Harus Berada di Kantor

1. Pemandu Wisata Merdeka.com -  Pekerjaan pertama yang cukup mudah dilakukan namun menghasilkan banyak uang adalah menjadi tour guide at...